Aceh Tamiang – Sabtu, 5 April 2025 — Dewan Sengketa Indonesia (DSI) bersama Pemerintah Desa Bengkelang resmi melakukan pemasangan plang papan nama untuk dua kawasan wisata edukatif berbasis alam yang berada di Desa Bengkelang, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang.
Plang pertama menandai keberadaan Taman Hutan Mediasi (Mediation Forest Park) seluas 5 hektar, yang digagas sebagai pusat edukasi dan rekreasi berbasis alam. Kawasan ini direncanakan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik, antara lain:
-
Kopi Mediasi – Ngopi di kebun kopi alami
-
Camping Zone & Glamping Area
-
Waterfall View – Akses langsung ke panorama air terjun
-
Leuser Jungle Tracking – Jalur petualangan menjelajah hutan
-
Leuser Honey Bees Farm – Peternakan lebah madu alami
-
Leuser Botanical Garden & Leuser Flowers Park
-
Mediation Room – Ruang mediasi bernuansa alam
-
Traditional Dance Performance – Pertunjukan seni budaya tradisional
Plang kedua menunjukkan lokasi Wisata Alam Lebah Madu & Pusat Budidaya Lebah Madu Leuser, yang dibangun di atas lahan seluas 1 hektar. Tempat ini akan menjadi sentra edukasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan lebah madu. Lokasinya sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 2.500 meter dari wisata alam Air Terjun Tamsar 27, yang sudah dikenal akan keindahan air terjun bertingkatnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Datok Penghulu (Kepala Desa) Bengkelang, Bapak Ardan, bersama perwakilan dari Dewan Sengketa Indonesia. Acara ini merupakan bentuk nyata sinergi antara lembaga nasional dengan pemerintahan desa dalam mendorong pembangunan desa wisata berkelanjutan berbasis pelestarian alam dan budaya lokal.
Dengan potensi alam yang luar biasa dan dukungan penuh dari masyarakat serta lembaga terkait, diharapkan Desa Bengkelang akan tumbuh menjadi destinasi ekowisata unggulan di wilayah Aceh Tamiang.
