Jakarta, 17 Oktober 2025 – Hari kedua penyelenggaraan Asia–Africa International Alternative Dispute Resolution (ADR) Forum 2025 kembali digelar dengan penuh antusiasme di Raung Hercules, Kampus A Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (UNSURYA), Jakarta Timur. Forum internasional yang berlangsung sejak 16 Oktober 2025 ini merupakan kolaborasi antara Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (UNSURYA) dan Dewan Sengketa Indonesia (DSI), menghadirkan tokoh-tokoh penting dari berbagai negara Asia dan Afrika.
Pada sesi Day Two (17 Oktober 2025), forum menghadirkan dua Keynote Speakers bergengsi, yaitu:
- H.E. Machoca Moshe Tembele, Duta Besar Republik Bersatu Tanzania untuk Republik Indonesia, yang menyampaikan pandangan strategis mengenai pentingnya kerja sama antarnegara Asia dan Afrika dalam memperkuat ekosistem penyelesaian sengketa internasional berbasis keadilan dan saling menghormati.
- Dr. Mardi Candra, S.Ag., M.Ag., CPM., CPArb, Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru, yang membawakan keynote mengenai integrasi nilai-nilai etik, moral, dan religius dalam sistem Alternative Dispute Resolution (ADR) sebagai pilar keadilan sosial di kawasan Asia dan Afrika.
Kehadiran kedua narasumber utama ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kawasan dalam membangun mekanisme penyelesaian sengketa non-litigasi yang adaptif terhadap konteks budaya dan hukum di masing-masing negara.
Forum ini menutup rangkaian kegiatan Asia–Africa International ADR Forum 2025 yang selama dua hari telah mempertemukan para pakar, praktisi, akademisi, dan diplomat dari berbagai negara untuk bertukar ide, pengalaman, serta membangun jejaring strategis dalam penguatan Alternative Dispute Resolution (ADR) di kancah global.
Presiden Dewan Sengketa Indonesia (DSI), Prof. Sabela Gayo, dalam penutupan acara menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra internasional yang telah berpartisipasi aktif, antara lain Asian International Dispute Resolution Association (AIDRA), Tanzania Institute of Arbitrators (TIArb), Cambodian Centre for Mediation (CCM), dan Southeast Asian Dispute Resolution Network (SEADRN). Ia juga menegaskan komitmen DSI untuk terus memperluas kerja sama lintas negara melalui berbagai forum dan pelatihan internasional di masa mendatang.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, DSI dan UNSURYA meneguhkan peran Indonesia sebagai salah satu pusat pengembangan penyelesaian sengketa alternatif di kawasan Asia–Afrika, sekaligus memperkuat posisi bangsa dalam diplomasi hukum internasional.
📍 Raung Hercules, Kampus A UNSURYA – Jakarta, 17 Oktober 2025


